Kamis, 23 Juni 2016

SELAMATKAN GENERASI MUDA DARI NARKOBA

UINSA Newsroom, Kamis(7/4/2016); Narkoba masih menjadi momok mengerikan bagi keberlangsungan generasi muda. Pasalnya, tak hanya masa depan, nyawa pun kerap menjadi taruhan jika tidak segera ditangani dengan baik. Mirisnya, bukan saja generasi muda, narkoba telah merambah ke seluruh kalangan dari segala profesi, umur, dan daerah. “Tak ada sejengkal tanah pun yang terbebas dari peredaran narkoba,” ujar AKBP Ria Damayanti, SH, MM., Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN) Prov Jatim menganalogikan. Hal itu disampaikan AKBP Ria kala menjadi narasumber pada Seminar Nasional ‘Save Indonesia : Selamatkan Generasi Kami dari bahaya Narkoba’ yang digelar Ikatan Kader Penyuluh Anti Narkoba (IKPAN), Kamis, 7 April 2016.
Dalam acara yang digelar di Gedung Auditorium UIN Sunan Ampel tersebut, AKDP Ria hadir menggantikan Brigjen Drs Sukirman, Kepala BNN Prov Jatim yang berhalangan hadir. Pembicara lainnya yaitu Dita Amalia, S.Sos., M.Psi., Founder Plato Foundation. Selain penyampaian materi dari masing-masing narasumber, acara tersebut secara khusus juga menghadirkan testimoni eks pengguna narkoba.
Nur Ali Fauzi, Ketua Panitia Penyelenggara menyatakan, kegiatan IKPAN tidak terbatas pada kajian seperti halnya seminar atau diskusi. Terdapat pula kegiatan yang rutin dilakukan setiap bulannya, seperti sosialisasi di PKK dan sekolah-sekolah. “Melalui sosialisasi itu kami mencoba menginformasikan kepada masyarakat seperti apa bahaya narkoba, serta menjalin kerjasama dengan segenap masyarakat,” ujarnya.
Hadir mewakili UIN Sunan Ampel Surabaya, Wakil Rektor III, Prof. Dr. H. Ali Mufrodi, MA menyampaikan, Bangsa Indonesia khususnya Agama Islam tengah mengalami beberapa cobaan. Tidak hanya yang datangnya dari dalam tapi juga dari luar, salah satunya narkoba. Para pengguna narkoba, menurut Prof Ali, sangat sulit disembuhkan. Oleh karena itu, beliau menghimbau agar segenap elemen masyarakat peduli terhadap keadaan tersebut. “Kami sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan IKPAN. Saya yakin ini akan sangat berguna bagi masyarakat dan Bangsa Indonesia,” ujar Prof Ali.
AKBP Ria Damayanti yang mendapat kesempatan pertama untuk menyampaikan materi terkait pengenalan narkoba menjelaskan, bagaimana sejatinya Narkoba merupakan zat medis yang penggunaannya harus dalam takaran tertentu dan dengan pengawasan ahli. Penyalahgunaan zat medis yang secara umum digunakan sebagai pereda nyeri inilah yang kemudian membahayakan kesehatan masyarakat. “Kalau dibiarkan keadaan seperti ini, maka 10 tahun mendatang generasi kita akan habis,” tutur AKBP Ria. Betapa tidak, pengguna narkoba tidak hanya terpengaruh secara fisik tapi juga psikologis. Munculnya kriminalitas, permasalahan ekonomi, putus sekolah, hingga kematian merupakan resiko pasti yang akan dihadapi para pengguna Narkoba.
“Narkoba sudah masuk dalam kategori extra ordinary crime, Silent killer, pembunuh yang tak berwajah tapi dampaknya sangat luas. Karenanya saat ini slogan darurat narkoba sudah tidak bisa, tapi kita harus perang melawan narkoba. Bersama kita bisa untuk stop narkoba,” imbuh AKBP Ria mengakhiri paparan.
Sementara itu, Dita Amalia secara khusus menjelaskan bagaimana proses rehabilitasi yang dilakukan Plato Foundation. Rehabilitasi tersebut, menurut Dita, berguna untuk pemulihan pecandu Narkoba. “Pecandu tidak butuh label tapi dukungan. Perlu kita ketahui Indonesia indeks penyalahgunaan narkoba hampir 80%. Jauh dibawah Australia yang tidak sampai 50%. Kenapa? Adanya dukungan kuat dari pemerintah untuk melakukan pencegahan,” tutur Dita mantap.
Diakhir, testimoni dari eks pecandu narkoba menjadi sharing positif bagi para peserta yang hadir. M. Rizal misalnya bercerita bagaimana jatuh bangun dirinya melakukan rehabilitasi agar bisa sembuh. “Saya ingin menyampaikan, banyak sekali eks pecandu yang kembali menjadi pecandu karena stigma negatif masyarakat. Padahal banyak dari kami yang sangat ingin berubah dan menata kembali kehidupan kami yang telah rusak bertahun-tahun untuk menjadi lebih baik kedepannya,” ujarnya. (Nur/Humas)

sumber : uinsby.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar